Kamis, 20 Desember 2012

ANAK KAMPUNG STORY

Matluil Fazri ? ditelinga umum nama gw "agak" aneh katanya. Loh kenapa ? ternyata setelah diteliti terpecah jadi tiga anggapan, pertama untuk orang awam bahasa arab nama ini sangat aneh malah terkesan sulit diucapkan jika pertama kali mendengar karena katanya nama depan gw "susah / sulit" dilafadzkan. Kedua orang yang sedikit ngarti bahasa arab, sebagian besar malah mempertanyakan kenapa ? loh koq malah "tanya kenapa" ? anggapan umum dari golongan ini nama gw harusnya Matlail Fazri bukan Matluil karena lebih mudah diartikan dan lebih mudah dilafadzkan bagi orang islam. Ketiga kelompok yang masa bodo dengan nama yang penting ada sebutan untuk lu "katanya", kelompok ini didominasi oleh teman-teman zaman sekolah atau teman sehari - hari mereka dengan mudahnya memberi nama kecil untuk gw dengan sebutan "TUIL" yang akhirnya sebutan ini melekat jika bersama mereka atau perkenalan dilingkungan yang agak sedikit nakal. Sebenarnya nama kecil atau nama sebutan gw "FAJAR" sesuai yang dilekatkan Ibu dan Bapak gw makanya kalau dirumah nama fajar lebih sering didengar disana. Tapi jika ditempat kerja banyak yanng panggil nama belakang dari nama lengkap gw "FAZRI", terlepas dari itu semua saya bebaskan semua orang manggil gw dengan sebutan apa saja asal jangan lewat dari nama-nama yang tertera diatas (hehe). Matluil Fazri yang tak lain adalah gw sendiri lahir 09 juni 1989 ketika listrik pertama kali menyentuh perkampungan kecil tempat gw dilahirkan, "Pulo Damar" nama kampung kecil itu. Kampung yang baru 4 tahun kebelakang ini menerima pembangunan sarana dan prasarana sebagai penunjang aktifitas penduduknya seperti jalan COR yang dulu biasanya pakai aspal, jika berkaca pada 4 tahun kebelakang sebelum kampung ini menerima pembangunan merata kampung ini akan mengalami priode buruk untuk transportasi kecil pada saat musim hujan karena akan mengalami priode "becek" yang jika priode ini dimulai jangankan sepeda motor untuk jalan kaki saja orang tidak pakai alas kaki karena jika pakai alas kaki dijamin alas kakinya "dabul" (bahasa indonesianya melebihi kata kotor), namun itu sudah jadi masa lalu kini sudah berbeda 180 derajat. Pulo damar terletak disebelah utara bekasi pada saat kabupaten bekasi masih menjadi satu dengan kota madya bekasi, namun sekarang ga tahu deh ada disebelah mana, kampung ini berkecamatan tambelang dengan kode pos 17620. Kampung ini semua warganya menganut islam "SUNNI" fanatik yang lengkap dengan FURU', makanya jika ada perbedaan masalah ibadah akan ada reaksi dari penduduknya walau tidak terlalu kasar walau begitu kampung ini termasuk kampung yang religius bahkan 2 sampai lebih dekade kebelakang kampung ini sangat dihormati oleh tetangga kampung lainnya karena jiwa religius penduduknya namun teramat sangat disayangkan kini hal itu agak sedikit bergeser karena tingkah polah penduduknya sendiri khususnya jiwa - jiwa muda pemegang masa depan, nah inilah yang harusnya jadi tugas gw walaupun masih belum berpengaruh tapi sedikit-sedikit ditumbuhkan meski kadang semangat kadang kendur. hmmmmmmm, Itu sedikit gambaran tentang kampung kelahiran sekaligus gw kampung tempat gw tinggal sekarang. Matluil Fazri dilahirkan 23 tahun lalu dikamar kecil rumah sederhana yang temboknya berlubang "orang kota menyebutnya bilik" dari rahim seorang perempuan yang paling berharga dalam hidup gw, dibesarkan oleh lentik jari ibu dan nafkah dari keringat laki-laki yang gw sebut "SUPER HERO" dialah laki-laki yang gw sebut dengan ABAH (ayah). Sepasang suami istri yang sangat memberi gw kasih sayang tanpa mengharap imbalan dari apa yang mereka lakukan, layaknya matahari / bulan yang memberi sinar untuk bumi. Sampai saat ini gw masih ditakdirkan lahir sebagai anak tunggal dari keluarga yang sangat sederhana ini, tapi walau begitu kedua orang tua gw ga pernah mengajarkan gw untuk manja atau meminta kemudahan kepada orang tua. Itu sedikit ulasan tentang gw, sebenarnya masih luas lagi namun itu nanti dilanjut dibuku biografi gw "jika" gw menjejak kesuksesan lahir bathin, amin. hehe.

Minggu, 23 September 2012

workshop TKB MANDIRI

Workshop ? ketika pertama mendengar ada acara ini saya tidak langsung tertarik untuk ikut walaupun semuanya ditanggung oleh Kemdikbud. Tapi berkat pemikiran yang lama dan tidak adanya yang siap ikut acara ini untuk mewakili bidang studi bahasa inggris ya sudah saya berangkat. Ketika sudah deal dengan ketua rombongan dari bekasi saya sempat meminta izin ke sekolah yang menaungi saya selain TKB MANDIRI tingkat SMP yaitu SMPIT AL-FAWWAZ, namun saya tidak diizinkan untuk ikut tapi dengan tekad yang sudah bulat saya putuskan untuk tetap berangkat walaupun tidak dapat izin (dalam hati saya, apapun resikonya akan saya tanggung).
Singkat cerita saya berangkat dihari minggu pukul 10:45 - 13:15 WIB, check in hotel bintang 2 yang memang sudah disiapkan Kemdikbud jam 13:30 WIB. Hari pertama di Bandung (tempat workshop - 16:00 WIB) saya sudah disuguhkan dengan acara pembukaan yang dibumbui pre-test dilanjutkan break ishoma, setelah break acara dilanjutkan dengan penyajian materi tentang pengenalan TKBM tingkat SMP sampai pukul 21:30 WIB.

Hari kedua dimulai pukul 07:30 WIB (setelah sarapan tentunya) tahap pertama pembukaan dihari kedua masih diruang pleno untuk mengikuti bimbingan singkat dan pre test untuk masing-masing pelajaran yang diberatkan. Setelah itu kelas dipecah menjadi 3 kelas : Matematika, English dan Bahasa Indonesia. Nah kebetulan saya kebagian kelas English, kelas yang sebenernya membuat saya bingung, loh kenapa bingung ? tentu saja saya bingung karena English bukan materi pelajaran yang saya kuasai, namun karena ini tuntutan peran (ya sudah) saya lakoni. Sumpah awalnya membuat saya pusing tujuh keliling namun berkat keahlian tutor dalam mengelola kelas, akhirnya saya terbawa santai menikmati pelajaran ini. Tutor untuk di kelas saya 2 orang ibu-ibu yang sudah lumayan tua dalam hal umur namun tidak untuk hal semangat dan penampilan menambah semangat saya saja (tapi bukan dalam artian negatif ye). Oleh tutor berbagai macam Tips dan trik memecahkan soal terutama soal UN dibedah dan dikupas secara gamblang dan fun, saya kira hanya saya saja yang antusias mengikuti seasion ini ternyata semua orang juga menikmatinya. Seasion demi season mereka ikuti, itu terlihat dari berbagai macam tanggapan serta interaksi yang aktif antara tutor dan peserta. Memang seperti biasa yang namanya didalam kelas sudah tentu bermacam jenis manusia terbentuk, walaupun diseasion awal semua manusia antusias mengikuti acara tapi setelah 30 menit manusia sudah berbagai macam terbentuk di waktu-waktu seperti ini. Gambaran umum untuk keadaan ini saya gambarkan sedikit, yang pertama biasanya dipenuhi manusia yang memang serius serta aktif dalam hal menanggapi atau bahkan memberikan pertanyaan dan masukan (manusia ideal untuk keadaan workshop atau belajar). Yang kedua serius tapi pikiran melayang – layang keberbagai macam penjuru, biasanya manusia seperti ini jasmaninya mengikuti namun tidak untuk pikirannya. Memang awalnya manusia seperti ini bisa menangkap beberapa materi yang diberikan tapi seiring waktu berlalu pikiran mereka melayang-layang / berkhayal ke segala arah. Yang ketiga, ini manusia yang ga ideal untuk belajar diruang kelas karena mereka cenderung tidak konsentrasi serta pikirannya melayang-layang bahkan sering membuat gaduh. nah, setelah ditelisik kayanya saya masuk kategori kedua deh, hehe.
hari kertiga, ini yang lumayan menantang karena kita dituntut tidak mendengarkan saja tapi juga harus bisa membuat dan memecahkan soal dari apa yang sudah disampaikan tutor. alhamdulillah walau agak sulit karena kita bukan dr basic english kata sebagian peserta namun itulah tuntutan peran walau sulit ya harus dilakoni. singkat cerita selesailah rangkaian acara dihari ketiga untuk kelas, setelah rangkaian acara untuk kelas selesai semua peserta dikumpulkan untuk acara terakhir sekaligus penutupan dari serangkaian kegiatan.

Kamis, 20 September 2012

surat pemberitahuan


Description: C:\Users\Mister2\Pictures\Logo SMP IT 7.jpgYAYASAN BANI ABDULLAH OMPAK
SMP ISLAM TERPADU AL-FAWWAZ
Jl. Sarif Sangkin Rt. 01/04 Desa Jayamukti Kecamatan Cikarang Pusat - Bekasi
( (021) 89843969 / Fax (021)89843970
 

Nomor             : 004/SMPIT/AF/IX/33.12
Perihal             : Pemberitahuan

Kepada
Yth. Orang Tua/ Wali Murid
di Tempat

Assalamu’alaikum Wr, Wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Semoga limpahan dan rahmat selalu Allah limpahkan kepada kita semua. Dengan ini kami beritahukan bahwa pembayaran Sekolah untuk Bulan Oktober dan seterusnya dapat dilakukan melalui Rekening sekolah :
Bank                : Bank Syariah Mandiri Cabang Jababeka
No. Rekening  : 7042207227
Atas Nama      : Yayasan Bani Abdullah Ompak

Demikian Surat pemberitahuan ini kami sampaikan, atas kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum, Wr, Wb.

Cikarang Pusat, 14 September 2012
Kepala Sekolah,


Suwatno, S.Hut




Catatan : Untuk bukti pembayaran melalui Bank difoto kopi untuk diserahkan ke pihak sekolah

Jumat, 14 September 2012

Bangkitnya Sepak Bola Kampung


Olah raga terfavorit dikolong langit saat ini bernama Sepak Bola kini bangkit lagi ditanah kelahiranku sebentuk kampung setelah mati dalam kurun waktu lama pasca kerusuhan oleh pihak yang mengedepankan emosi. 12 juni 2011 adalah awal kebangkitan yang dibumbui kreatifitas, kemauan, kecintaan dan kepedulian pemuda untuk memajukan kembali sepak bola. Hari ini mereka (pemuda) mulai menunjukan semangat untuk menyatukan kembali kebersamaan serta keeratan rasa kekeluargaan antar pemuda melalui sepak bola. Siapa menduga sepak bola juga menjadi daya tarik sendiri untuk para kaum bapak dan kaum ibu? Ternyata magis sepak bola bisa menjadikan semua umur tuk bersatu dalam kecitaan sebentuk tawa, ketegangan serta perbincangan ringan yang merujuk kearah kebersamaan. Antusiasme pemuda tidak surut pada sepak bola meski ajang kompetisi ini hanya sebatas untuk penghuni kampung sendiri, namuan peserta terdaftar terdapat 9 team yang ikut andil dalam kompetisi yang sudah lama tidak dirasakan pasca kerusuhan beberapa tahun lalu.
Kondisi lapangan yang tidak rata tidak menyebabkan para pemain untuk tidak ikut larut dalam ajang ini, mereka yang berkontribusi (pemain hingga official team) mencoba untuk menjadi profesional dalam segi permainan serta pengukuran taktik bertanding. Ketegangan, emosi serta ambisi memang selalu ada dalam sepak bola, walaupun untuk ukuran kompetisi yang terhitung amatir. “Bohong” jika ada satu pemain atau bahkan team yang tidak ambisi tuk menang dalam pertandingan, karena jika sudah dilapangan semua tersihir untuk keluar sebagai pemenang. Terkadang apapun dilakukan untuk kemenangan dilapangan mulai dari protes, intrik atau bahkan marah sudah menjadi bagian yang tak terpisah jika sudah dilapangan. Pada dasarnya Tidak ada team yang menginginkan kekalahan, kenapa? Karena dilapangan jika sudah bertanding ikatan hati dengan emosi atau ambisi berbalut menjadi satu untuk memburu kemenangan, hanya saja kepuasan dalam hal kemenangan selalu berbeda. Berbicara kemenangan tak bisa dipisahkan dengan hal kekalahan, karena hal ini sudah ada dari zaman dulu yang merupakan hal mutlak yang selalu berdampingan. Pada dasarnya kekalahan tidak pernah diharapkan oleh manusia manapun, karena kekalahan merupakan hal menyakitkan dan selalu dihindari manusia. Namun kekalahan sudah menjadi hal mutlak untuk diterima karena tidak ada kemenangan jika tidak diselingi dengan kekalahan, kemenangan juga tidak melulu didapat karena untuk mencapai kemenangan sangatlah sulit, juga perlu konsistensi pada diri. Kemenangan dan kekalahan bak sisi mata uang berbeda, kemenangan merupakan hal indah yang ingin dicapai disetiap pertandingan sedangkan kekalahan merupakan kebalikan dari kemenangan. Meski kekalahan begitu menyakitkan namun jika disikapi dengan jiwa besar hal menyakitkan semamacam itu akan terbawa ringan dan tidak melulu menjadi sesuatu yang menyakitkan.
Antusiasme bahkan euforia penonton tak menyusut untuk mendukung tim kesayangan atau bahkan hanya sekedar untuk menghibur diri ditengah aktifitas atau bahkan masalah yang teramat membuat pusing isi kepala. Memang pasca kerusuhan beberapa tahun lalu antusiasme penggila bola dikampungku hanya terfokus pada sepak bola yang sering disiarkan live dilayar kaca, sedangkan untuk penyaksian secara langsung seolah mati akibat kerusuhan itu. Namun kali ini semua berbeda dengan adanya keatifitas anak muda yang dibungkus semangat mempererat dan membangun olah raga favorit ini.
Kata Terakhir dari penulis “BRAVO SOCCER ON MY VILLAGE”

Rabu, 12 September 2012

SEPAK BOLA (KINI) MENJADI OLAH RAGA MAHAL


      Dahulu Banyak yang mengatakan bahwa Sepak Bola adalah olahraga paling murah setelah Olah raga ringan bernama Lari, namun tidak dengan sekarang. Karena semenjak Sepak Bola menjadi olahraga nomor satu di Indonesia bahkan dunia, bisa dibilang Sepak Bola dewasa ini menjadi salah satu olahraga yang efektif untuk bisnis. Untuk di Indonesia saja klub Sepak Bola bisa mempunyai anggaran yang terhitung besar, mereka mendapat sokongan dana dari APBD serta pihak sponsor yang berani membayar tinggi. Memang jika dibanding klub-klub eropa anggaran klub di Indonesia bukanlah apa-apa, namun jika untuk ukuran Indonesia yang terhitung sebagai negara berkembang anggaran untuk klub itu sangatlah besar. Karena untuk menggaji satu pemain saja klub-klub harus merogoh kocek sampai 0,5 milyar untuk satu pemain dalam kurun waktu satu tahun, sudah bisa kita bayangkan jika untuk 11 atau sampai 23 pemain. Saat Sepak Bola menjadi ladang bisnis, ironi terjadi di daerah perkampungan semisal di Desa Sukawijaya (kecamatan Tambelang) menggelar kompetisi hanya tiap musim panen padi saja, tentu kita tahu apa alasannya “tidak adanya lapangan” untuk menggelar kompetisi antar kampung, mereka harus menunggu sampai musim panen tiba untuk bisa bermain Sepak Bola. Sebegitu mahalkah lapangan Sepak Bola? Jawabnya iya, karena meski pemerintah daerah sedang menggalakkan renovasi lapangan didaerah-daerah namun itu hanya sebatas di kecamatan saja, sedang disekitar daerah desa? Tidak. Padahal mungkin dari perkampunganlah bakat-bakat atau bibit yang akan membawa garuda terbang tinggi dikancah Internasional, bukan seperti sekarang yang dirundung kisruh Internal Timnas maupun carut marut kepengurusan PSSI sebagai badan tertinggi Sepak Bola di Indonesia. Meski bermain Sepak Bola yang sebagai wadah olahraga favorit hanya musiman, antusiasme dari warga untuk ikut euforia sangatlah meriah. Bermain di lapangan sawah memang tidaklah mudah bahkan mungkin bagi seorang Bambang Pamungkas sekalipun, namun semua itu sirna dalam kelarutan kebersamaan antar pemain serta warga yang antusias menjadi suporter bagi tim kesayangan. Mereka tentu saja mengharap adanya bantuan dari pemerintah untuk menyediakan lapangan untuk menumpahkan hobi Olah raga favorit masyarakat dunia ini. Namun harapan hanyalah harapan karena menurut salah satu dari mereka lapangan Sepak Bola permanen adalah barang termahal untuk mereka. Sementara di Pulo Damar (desa sukamantri) tetangga dari perkampungan yang menggelar kompetisi dengan lapangan sawah itu tak jauh lebih baik dari gelaran kompetisi tersebut, karena para pemuda atau bahkan bibit muda dalam Sepak Bola sangat sulit untuk menyalurkan hobinya karena terhalang oleh langkanya Lapangan. Dulu memang sempat ada namun kini sudah ditutup dan rencana dialih fungsikan untuk menjadi TPU karena berbagai macam alasan tentunya. Saat ini di Pulo Damar sedang tergelar acara kompetisi Sepak Bola mini kategori umur 5-12 tahun dengan menggunakan lapangan yang kurang lebih berukuran kira-kira 6 x 15 M milik seorang warga. Sudah tentu kita tahu jika dengan lapangan yang berukuran seperti itupermainan Sepak Bola sangatlah tak menarik karena akan terjadi yang namanya istilah sering out gara – gara bola yang hanya ditendang sering meninggalkan area lapangan, meski demikian antusisme masyarat untuk menyaksikan hal itu tak kalah antusias menyaksikan gelaran ISL sekalipun. Antusiasme masyarakat tak pernah surut karena memang mereka memerlukan hiburan ditengah hidup yang semakin kearah sulit ini yaitu salah satunya dengan cara menyaksikan anak, sepupu, saudara, keponakan atau bahkan cucunya mengolah si kulit bundar bergerak. Menurut kabar dari salah seorang Panitia bahwa untuk Hadiah Juara pertama mereka berikan dengan hadiah yang sangat-sangatlah sederhana, yakni Trofi Bekas, uang kecil yang tekdisebutkan serta satu buah si Kulit Bundar yang terbuat dr bahan karet. Tak berimbang memang jika dilihat dan dibandingkan dengan antusiasme masyarakat dengan besaran hadiah untuk satu turnamen yang sangatlah dicintai masyarakat, namun disinilah terdapat letak pembelajaran bahwa dengan dana minim tentulah bisa membuat ajang menunjukan bakat, penyaluran hobi serta hiburan ditengah ekonomi yang semakin tak jelas jalan kearah mana. Semoga saja hal ini tidak berkepanjangan karena hal demikian ini haruslah berubah kearah lebih baik, baik dari fasilitas maupun perhatian dari lembaga terbesar bernama pemerintah, karena tidak menutup kemungkinan dari hal ini tercipta bakat-bakat besar sepak bola.

Sabtu, 19 Maret 2011

GIE DALAM PERKATAAN

KATA SOE HOK GIE
  • Pertanyaan pertama yang harus kita jawab adalah: Who am I? Saya telah menjawab bahwa saya adalah seorang intelektual yang tidak mengejar kuasa tapi seorang yang ingin mencanangkan kebenaran. Dan saya bersedia menghadapi ketidak-populeran, karena ada suatu yang lebih besar: kebenaran.

  • Bagiku sendiri politik adalah barang yang paling kotor. Lumpur-lumpur yang kotor. Tapi suatu saat di mana kita tidak dapat menghindari diri lagi, maka terjunlah.

  • Guru yang tak tahan kritik boleh masuk keranjang sampah. Guru bukan Dewa dan selalu benar, dan murid bukan kerbau.

  • Nasib terbaik adalah tidak dilahirkan, yang kedua dilahirkan tapi mati muda, dan yang tersial adalah umur tua. Rasa-rasanya memang begitu. Bahagialah mereka yang mati muda.

  • Saya memutuskan bahwa saya akan bertahan dengan prinsip-prinsip saya. Lebih baik diasingkan daripada menyerah terhadap kemunafikan.

  • Mimpi saya yang terbesar, yang ingin saya laksanakan adalah, agar mahasiswa Indonesia berkembang menjadi "manusia-manusia yang biasa". Menjadi pemuda-pemuda dan pemudi-pemudi yang bertingkah laku sebagai seorang manusia yang normal, sebagai seorang manusia yang tidak mengingkari eksistensi hidupnya sebagai seorang mahasiswa, sebagai seorang pemuda dan sebagai seorang manusia.

  • Saya ingin melihat mahasiswa-mahasiswa, jika sekiranya ia mengambil keputusan yang mempunyai arti politis, walau bagaimana kecilnya, selalu didasarkan atas prinsip-prinsip yang dewasa. Mereka yang berani menyatakan benar sebagai kebenaran, dan salah sebagai kesalahan. Dan tidak menerapkan kebenaran atas dasar agama, ormas, atau golongan apapun.

  • Masih terlalu banyak mahasiswa yang bermental sok kuasa. Merintih kalau ditekan, tetapi menindas kalau berkuasa. Mementingkan golongan, ormas, teman seideologi dan lain-lain. Setiap tahun datang adik-adik saya dari sekolah menengah. Mereka akan jadi korban-korban baru untuk ditipu oleh tokoh-tokoh mahasiswa semacam tadi.

  • Sejarah dunia adalah sejarah pemerasan. Apakah tanpa pemerasan sejarah tidak ada? Apakah tanpa kesedihan, tanpa pengkhianatan, sejarah tidak akan lahir?

  • Bagiku perjuangan harus tetap ada. Usaha penghapusan terhadap kedegilan, terhadap pengkhianatan, terhadap segala-gala yang non humanis…

  • Kita seolah-olah merayakan demokrasi, tetapi memotong lidah orang-orang yang berani menyatakan pendapat mereka yang merugikan pemerintah.

  • Bagi saya KEBENARAN biarpun bagaimana sakitnya lebih baik daripada kemunafikan. Dan kita tak usah merasa malu dengan kekurangan-kekurangan kita.

  • Potonglah kaki tangan seseorang lalu masukkan di tempat 2 x 3 meter dan berilah kebebasan padanya. Inilah kemerdekaan pers di Indonesia.

  • To be a human is to be destroyed.

  • Saya tak mau jadi pohon bambu, saya mau jadi pohon oak yang berani menentang angin.

  • Saya putuskan bahwa saya akan demonstrasi. Karena mendiamkan kesalahan adalah kejahatan.

  • I’m not an idealist anymore, I’m a bitter realist.

  • Saya kira saya tak bisa lagi menangis karena sedih. Hanya kemarahan yang membuat saya keluar air mata.

  • Bagiku ada sesuatu yang paling berharga dan hakiki dalam kehidupan: dapat mencintai, dapat iba hati, dapat merasai kedukaan.

  • Saya tak tahu mengapa, Saya merasa agak melankolik malam ini. Saya melihat lampu-lampu kerucut dan arus lalu lintas jakarta dengan warna-warna baru. Seolah-olah semuanya diterjemahkan dalam satu kombinasi wajah kemanusiaan. Semuanya terasa mesra tapi kosong. Seolah-olah saya merasa diri saya yang lepas dan bayangan-bayangan yang ada menjadi puitis sekali di jalan-jalan. Perasaan sayang yang amat kuat menguasai saya. Saya ingin memberikan sesuatu rasa cinta pada manusia, pada anjing-anjing di jalanan, pada semua-muanya.

  • Tak ada lagi rasa benci pada siapapun. Agama apapun, ras apapun dan bangsa apapun. Dan melupakan perang dan kebencian. Dan hanya sibuk dengan pembangunan dunia yang lebih baik.
SUMBER: CATATAN SEORANG DEMONSTRAN

Senin, 14 Maret 2011

aku

AKULAH DIRI INI

Aku tak ingin menjadi matahari yang selalu memancar panas
Aku tak ingin menjadi bulan yang selalu dingin
Aku ingin seperti ini saja!!!
Aku tak ingin menjadi bintang yang terangnya tak seterang rembulan
Aku tak ingin menjadi awan yang berjalan mengikuti angin
Aku mau seperti ini saja!!!
Aku tak ingin seperti halilintar yang mengagetkan alam
Aku tak ingin menjadi hujan yang membasahi
Aku mau seperti ini saja!!!
Aku tak ingin dan tak mau menjadi mereka
Aku ingin menjadi diriku
Diri yang tak terpengaruh oleh apa yang mereka anggap benar
Karena kebenaran bukan datang dari mereka melainkan dari tuhan